Banyaknya striker jempolan di lini depan yang pernah dimiliki The Reds membuat Fernando Torres dan Michael Owen tak masuk dalam daftar Liverpool XI sepanjang masa.
Memilih 11 pemain terbaik Liverpool sepanjang masa bukanlah perkara gampang. Dengan banyaknya pemain bagus yang kemampuannya mendekati pemain lainnya, tentu pemain yang
terpilih haruslah mereka yang beda dari yang lain.
Apakah Sami Hyypia lebih baik daripada Jamie Carragher di posisi bek tengah? Apakah Steven Gerrard masuk dalam daftar? Di mana Billy Liddell, pemain yang tidak pernah memainkan sepakbola modern, layakkah dia bersanding dengan pemain hebat lainnya? Kalau Anda diminta memilih satu penjaga gawang berdasarkan raihan gelar yang diraihnya, akankah Anda memilih Pepe Reina atau Ray Clemence?
Dalam menyambut kedatangan Liverpool ke Indonesia pada Juli ini, GOAL.com Indonesia
menyajikan Liverpool XI terbaik sepanjang masa.
1. Ray Clemence – Penjaga Gawang
Tak
ada yang meragukan kehebatan Bruce Grobbleaar dan Pepe Reina dalam mengawal
gawang Liverpool. Namun kehebatan keduanya masih kalah dibanding Ray Clemence.
Nilai plus Clemence lainnya adalah dia lebih banyak merasakan juara bersama The
Reds.
Selama 14 tahun berkarier di Anfield dari 1967 hingga 1981, Clemence membantu timnya meraih lima trofi Charity Shields, lima Divisi Utama, satu Piala Liga, satu Piala FA, satu Liga Super Eropa,
tiga Liga Champions, dua Piala UEFA dan satu Piala Super Eropa.
Raihan trofi Grobbleaar bersama Liverpool tak beda jauh dengan Clemence. Bedanya, dia hanya
satu kali memenangi Liga Champions, sedangkan Clemence tiga. Sementara Reina belum sekalipun
memenangi trofi kompetisi Eropa.
Dalam 665 penampilan untuk Liverpool, Clemence mencatat 335 clean sheets. Prestasi
gemilangnya dalam mengawal gawang The Reds terukir di musim 1978/79, di mana dia hanya
kebobolan 16 gol. Rekor langka itu baru bisa dipecahkan Chelsea di musim 2004/05 dengan
hanya kebobolan 15 gol.
Selama 14 tahun berkarier di Anfield dari 1967 hingga 1981, Clemence membantu timnya meraih lima trofi Charity Shields, lima Divisi Utama, satu Piala Liga, satu Piala FA, satu Liga Super Eropa,
tiga Liga Champions, dua Piala UEFA dan satu Piala Super Eropa.
Raihan trofi Grobbleaar bersama Liverpool tak beda jauh dengan Clemence. Bedanya, dia hanya
satu kali memenangi Liga Champions, sedangkan Clemence tiga. Sementara Reina belum sekalipun
memenangi trofi kompetisi Eropa.
Dalam 665 penampilan untuk Liverpool, Clemence mencatat 335 clean sheets. Prestasi
gemilangnya dalam mengawal gawang The Reds terukir di musim 1978/79, di mana dia hanya
kebobolan 16 gol. Rekor langka itu baru bisa dipecahkan Chelsea di musim 2004/05 dengan
hanya kebobolan 15 gol.
Selama
11 tahun membela panji Liverpool, Phil Neal total telah mengumpulkan 11 medali
juara.
Raihan spektakuler itu hanya bisa dilewati sayap kiri Manchester United Ryan Giggs.
Dalam 445 penampilan untuk The Reds, Neal memenangi delapan trofi liga, lima Charity
Shields, empat Piala Liga, empat Liga Champions, satu Piala UEFA, dan satu trofi Piala Super Eropa.
Dia masih satu-satunya pemain Liverpool yang telah tampil di lima final kompetisi Eropa.
Meski berposisi sebagai bek, Neal cukup produktif dalam urusan mencetak gol. Dia total mencetak
41 gol buat dan salah satunya adalah gol penalti yang membawa Liverpool juara Liga Champions
pada 19877. Neal memainkan 417 pertandingan secara beruntun dan rekor itu masih bertahan
hingga kini.
Raihan spektakuler itu hanya bisa dilewati sayap kiri Manchester United Ryan Giggs.
Dalam 445 penampilan untuk The Reds, Neal memenangi delapan trofi liga, lima Charity
Shields, empat Piala Liga, empat Liga Champions, satu Piala UEFA, dan satu trofi Piala Super Eropa.
Dia masih satu-satunya pemain Liverpool yang telah tampil di lima final kompetisi Eropa.
Meski berposisi sebagai bek, Neal cukup produktif dalam urusan mencetak gol. Dia total mencetak
41 gol buat dan salah satunya adalah gol penalti yang membawa Liverpool juara Liga Champions
pada 19877. Neal memainkan 417 pertandingan secara beruntun dan rekor itu masih bertahan
hingga kini.
3.Alan Hansen – Bek Tengah
Alan
Hansen merupakan pemain penting bagi Liverpool dari 1977 hingga 1991. Selama 13
tahun membela The Reds, Hansen membantu klubnya meraih delapan trofi liga, tiga Liga
Champions, dua Piala FA dan enam Charity Shields.
Bak batu karang, Hansen sangat kuat dalam bertahan. Kepiawaiannya mengawal lini
pertahanan membuat frustrasi para penyerang lawan. Meski bernaluri defensif, dia masih bisa
menyumbang delapan gol.
Bersama piala dan kemampuannya, Hansen masuk Liverpool XI sepanjang masa untuk
kepemimpinannya yang menginspirasi. Dia dipercaya menjadi kapten pada 1986 ketika
Liverpool menjadi klub ketiga yang mampu meraih gelar ganda, yaitu Liga Inggris dan Piala FA.
tahun membela The Reds, Hansen membantu klubnya meraih delapan trofi liga, tiga Liga
Champions, dua Piala FA dan enam Charity Shields.
Bak batu karang, Hansen sangat kuat dalam bertahan. Kepiawaiannya mengawal lini
pertahanan membuat frustrasi para penyerang lawan. Meski bernaluri defensif, dia masih bisa
menyumbang delapan gol.
Bersama piala dan kemampuannya, Hansen masuk Liverpool XI sepanjang masa untuk
kepemimpinannya yang menginspirasi. Dia dipercaya menjadi kapten pada 1986 ketika
Liverpool menjadi klub ketiga yang mampu meraih gelar ganda, yaitu Liga Inggris dan Piala FA.
4. Jamie Carragher – Bek Tengah
Siapa
yang tak mengakui kehebatan Jamie Carragher dalam menghalau serangan lawan.
Fans Liverpool pasti sepakat pemain yang memutuskan gantung sepatu di musim 2012/13
kemarin layak masuk Liverpool XI terbaik sepanjang masa.
Carragher sudah memperkuat Liverpool semenjak 1990 saat tergabung dalam tim muda
The Reds. Catatan titelnya hampir sama dengan Sami Hyypia. Lahir dan besar di Merseyside,
Carragher memulai debutnya di tim utama Liverpool pada 1996. Dia merupakan pemain
yang paling banyak membela Liverpool nomor dua setelah Ian Callaghan dengan membukukan
737 penampilan.
Selama 17 tahun membela The Reds, Carragher membantu klub meraih satu gelar Liga
Champions edisi 2005, satu Piala FA dan satu Piala Liga pada 2001. Secara keseluruhan dia
mengoleksi 10 medali dan memegang rekor sebagai pemain Britannia Raya yang paling
banyak tampil di kompetisi Eropa.
Fans Liverpool pasti sepakat pemain yang memutuskan gantung sepatu di musim 2012/13
kemarin layak masuk Liverpool XI terbaik sepanjang masa.
Carragher sudah memperkuat Liverpool semenjak 1990 saat tergabung dalam tim muda
The Reds. Catatan titelnya hampir sama dengan Sami Hyypia. Lahir dan besar di Merseyside,
Carragher memulai debutnya di tim utama Liverpool pada 1996. Dia merupakan pemain
yang paling banyak membela Liverpool nomor dua setelah Ian Callaghan dengan membukukan
737 penampilan.
Selama 17 tahun membela The Reds, Carragher membantu klub meraih satu gelar Liga
Champions edisi 2005, satu Piala FA dan satu Piala Liga pada 2001. Secara keseluruhan dia
mengoleksi 10 medali dan memegang rekor sebagai pemain Britannia Raya yang paling
banyak tampil di kompetisi Eropa.
5. Steve Nicol – Bek Kanan
Steve
Nicol merupakan bagian dari kejayaan Liverpool di era 1980-an. Selama 13 tahun
memperkuat The Reds, Nicol membantu klub meraih liga gelar Piala FA, empat Charity Shields
dan Liga Champions edisi 1984. Dia total mencetak 46 gol dari 468 penampilan.
Nicol merupakan suksesor Phil Neal di sisi sayap kanan. Kemampuannya dalam bertahan
membuat pertahanan Liverpool sulit ditembus dan menggaransi keamanan bagi penjaga gawang.
Pemain yang akrab disapa Chico itu tergolong pemain serba bisa. Dia bisa bermain di posisi bek
kiri dengan sama baiknya. Kemampuannya itu pun membuatnya diganjar dengan piala
individual Pemian Terbaik 1898 oleh Asosiasi Jurnalis Sepakbola Inggris [FWA].
memperkuat The Reds, Nicol membantu klub meraih liga gelar Piala FA, empat Charity Shields
dan Liga Champions edisi 1984. Dia total mencetak 46 gol dari 468 penampilan.
Nicol merupakan suksesor Phil Neal di sisi sayap kanan. Kemampuannya dalam bertahan
membuat pertahanan Liverpool sulit ditembus dan menggaransi keamanan bagi penjaga gawang.
Pemain yang akrab disapa Chico itu tergolong pemain serba bisa. Dia bisa bermain di posisi bek
kiri dengan sama baiknya. Kemampuannya itu pun membuatnya diganjar dengan piala
individual Pemian Terbaik 1898 oleh Asosiasi Jurnalis Sepakbola Inggris [FWA].
6.Billy Liddel – Gelandang Kanan
Sangat
sulit memang mengetahui kemampuan dari sosok Billy Liddel. Tak seperti pemain
lainnya yang masuk dalam daftar, kita tidak bisa melihat aksi sang pemain. Namun begitu, dia
masih merupakan salah satu pemain paling berpengaruh dalam sejarah The Reds.
Dalam karier sepakbolanya yang dimulai saat Perang Dunia II meletus, Liddel menandatangani
kontrak pertama bersama Liverpool pada 1938 dengan gaji £3 per pekan. Menyusul ditundanya liga akibat perang dunia, Liddel baru membuat debut resminya untuk Liverpool pada 1945.
Selama 17 tahun membela The Reds, Liddel total membukukan 534 penampilan dan mencetak 228
gol. Dia merupakan pencetak gol keempat terbanyak dalam sejarah Liverpool. Kendati
sangat klinis di depan gawang, Liddel hanya memenangi satu trofi liga dan Piala FA.
Meski sulit membayangkan kemampuan Liddel di sepakboa modern, dia tetap pantas masuk daftar
11 skuat terbaik Liverpool sepanjang masa. Bentuk tubuhnya yang atletis, kecepatan, dan
kemampuannya bermain di banyak posisi menjadi modal untuk tim mana pun di era mana pun.
7. Steven Gerrard – Gelandang Tengahlainnya yang masuk dalam daftar, kita tidak bisa melihat aksi sang pemain. Namun begitu, dia
masih merupakan salah satu pemain paling berpengaruh dalam sejarah The Reds.
Dalam karier sepakbolanya yang dimulai saat Perang Dunia II meletus, Liddel menandatangani
kontrak pertama bersama Liverpool pada 1938 dengan gaji £3 per pekan. Menyusul ditundanya liga akibat perang dunia, Liddel baru membuat debut resminya untuk Liverpool pada 1945.
Selama 17 tahun membela The Reds, Liddel total membukukan 534 penampilan dan mencetak 228
gol. Dia merupakan pencetak gol keempat terbanyak dalam sejarah Liverpool. Kendati
sangat klinis di depan gawang, Liddel hanya memenangi satu trofi liga dan Piala FA.
Meski sulit membayangkan kemampuan Liddel di sepakboa modern, dia tetap pantas masuk daftar
11 skuat terbaik Liverpool sepanjang masa. Bentuk tubuhnya yang atletis, kecepatan, dan
kemampuannya bermain di banyak posisi menjadi modal untuk tim mana pun di era mana pun.
Sulit
untuk tak memasukkan Steven Gerrard ke dalam daftar 11 skuat terbaik Liverpool
sepanjang masa. Salah satu pesepakbola terbaik dan produk generasi emas, Stevie G telah
dinominasikan beberapa kali untuk Ballon d’Or dan Pemain Terbaik FIFA. Dia finis ketiga untuk
Ballon d’Or edisi 2005.
Untuk klub, Gerrard merupakan bagian dari tim fantastis Liverpool musim 200/01 yang
memenangi Piala Liga dan Piala FA, runner-up liga dan Piala UEFA. Pada 2005, dia merupakan
pemain kunci saat Liverpool menjuarai Liga Champions dengan mencetak 13 gol.
Secara total, Gerard telah mencetak 159 gol dari 629 penampilan dan dipercaya menjadi kapten
tim. Permainanannya telah berubah dari yang dulunya agresif menjadi lebih kepada mengontrol permainan. Namun itu tak mengurangi pengaruhnya dalam permainan. Masih mencari trofi Liga Primer Inggris pertamanya bersama Liverpool, Gerrard tak diragukan lagi merupakan ikon Liverpool dan lebih dari pantas untuk mendapatkan satu tempat di 11 skuat terbaik The Reds.
sepanjang masa. Salah satu pesepakbola terbaik dan produk generasi emas, Stevie G telah
dinominasikan beberapa kali untuk Ballon d’Or dan Pemain Terbaik FIFA. Dia finis ketiga untuk
Ballon d’Or edisi 2005.
Untuk klub, Gerrard merupakan bagian dari tim fantastis Liverpool musim 200/01 yang
memenangi Piala Liga dan Piala FA, runner-up liga dan Piala UEFA. Pada 2005, dia merupakan
pemain kunci saat Liverpool menjuarai Liga Champions dengan mencetak 13 gol.
Secara total, Gerard telah mencetak 159 gol dari 629 penampilan dan dipercaya menjadi kapten
tim. Permainanannya telah berubah dari yang dulunya agresif menjadi lebih kepada mengontrol permainan. Namun itu tak mengurangi pengaruhnya dalam permainan. Masih mencari trofi Liga Primer Inggris pertamanya bersama Liverpool, Gerrard tak diragukan lagi merupakan ikon Liverpool dan lebih dari pantas untuk mendapatkan satu tempat di 11 skuat terbaik The Reds.
8. Grame Souness – Gelandang Tengah
Persis
seperti Steven Gerrard, Graeme Souness merupakan bintang di lini tengah
Liverpool dan
sangat pantas masuk dalam daftar ini. Selama memperkuat Liverpool dari 1977-1984,
Sounesss total mencetak 55 gol, dan memenangi lima gelar liga, tiga Liga Champions dan empat
Piala Liga. Diplot sebagai pengganti Ian Callaghan, Souness langsung mencuri hati Liverpudlian di tahun pertamanya ketika gol sepakan volinya mengalahkan musuh bebuyutan Manchester United.
Lebih dikenal untuk distribusinya, Souness memiliki visi luar bisa dan sentuhan ajaib. Meski
dia tak mampu berbuat banyak sebagai pelatih, Liverpudlian selalu mengenanya untuk
permainannya yang enak ditonton di atas lapangan.
sangat pantas masuk dalam daftar ini. Selama memperkuat Liverpool dari 1977-1984,
Sounesss total mencetak 55 gol, dan memenangi lima gelar liga, tiga Liga Champions dan empat
Piala Liga. Diplot sebagai pengganti Ian Callaghan, Souness langsung mencuri hati Liverpudlian di tahun pertamanya ketika gol sepakan volinya mengalahkan musuh bebuyutan Manchester United.
Lebih dikenal untuk distribusinya, Souness memiliki visi luar bisa dan sentuhan ajaib. Meski
dia tak mampu berbuat banyak sebagai pelatih, Liverpudlian selalu mengenanya untuk
permainannya yang enak ditonton di atas lapangan.
9. John Barnes – Gelandang Kiri
John
Barnes merupakan salah satu sayap terbaik yang pernah dimiliki Liverpool.
Piawai mengecoh
lawan dan bertenaga kuda.Kinerjanya di atas pemain-pemain lainnya.
Pria kelahiran Jamaika ini total membukukan 407 penampilan dan mencetak 108 gol untuk The
Reds. Musim terbaiknya terukir di 1989/90, di mana dia mampu melesakkan total 28 gol.
Torehan gol fantastis bagi seorang pemain sayap. Meski tak pernah mengenyam juara di kompetisi
Eropa, Barnes mengakhiri 11 tahun kariernya di Anfield dengan catatan mentereng: dua gelar Liga
Primer Inggris, dua Piala FA, tiga Charity Shield, dan satu Piala Liga.
10. Kenny Dalglish – Penyerang
lawan dan bertenaga kuda.Kinerjanya di atas pemain-pemain lainnya.
Pria kelahiran Jamaika ini total membukukan 407 penampilan dan mencetak 108 gol untuk The
Reds. Musim terbaiknya terukir di 1989/90, di mana dia mampu melesakkan total 28 gol.
Torehan gol fantastis bagi seorang pemain sayap. Meski tak pernah mengenyam juara di kompetisi
Eropa, Barnes mengakhiri 11 tahun kariernya di Anfield dengan catatan mentereng: dua gelar Liga
Primer Inggris, dua Piala FA, tiga Charity Shield, dan satu Piala Liga.
10. Kenny Dalglish – Penyerang
Kenny
Dalglish lebih dari layak untuk masuk dalam Liverpool XI sepanjang masa. Tak
banyak
striker yang memiliki kemampuan komplet seperti pemain berjuluk King Kenny ini.
Selama 13 tahun kariernya di Liverpool yang gilang-gemilang, Dalglish total melesakkan 172
gol dalam 515 penampilan. Torehan yang cukup impresif, yang menjadikannya masuk enam besar
daftar pencetak gol terbanyak The Reds sepanjang masa. Trofi-trofi mayor yang pernah dimenangi pemain asal Skotlandia ini antara lain, enam gelar Liga Primer Inggris, empat Piala Liga, tiga Liga
Champions dan lima Charity Shields. Kecerdasan pengetahuannya pada permainan membuatnya
meraih sukses ketika dipercaya menjadi manajer The Reds.
11. Ian Rush – Penyerangstriker yang memiliki kemampuan komplet seperti pemain berjuluk King Kenny ini.
Selama 13 tahun kariernya di Liverpool yang gilang-gemilang, Dalglish total melesakkan 172
gol dalam 515 penampilan. Torehan yang cukup impresif, yang menjadikannya masuk enam besar
daftar pencetak gol terbanyak The Reds sepanjang masa. Trofi-trofi mayor yang pernah dimenangi pemain asal Skotlandia ini antara lain, enam gelar Liga Primer Inggris, empat Piala Liga, tiga Liga
Champions dan lima Charity Shields. Kecerdasan pengetahuannya pada permainan membuatnya
meraih sukses ketika dipercaya menjadi manajer The Reds.
Tak ada yang meragukan kemampuan Robbie Fowler di depan
gawang lawan. Pun dengan
Michael Owen. Tapi siap yang bisa membantah kehebatan Ian Rush? Simak saja torehan golnya.
Pemain asal Wales itu total melesakkan 346 gol yang diciptakannya dalam 660 penampilan. Koleksi golnya itu menjadikannya pencetak gol terbanyak Liverpool sepanjang masa. Salah satu anggota generasi emas Liverpool di era 1980-an ini meraih lima trofi Divisi Satu, tiga Piala FA, lima Piala Liga,
lima Charity Shields dan dua trofi bergengsi Liga Champions.
Yang membuatnya beda dengan Fowler tak hanya dari jumlah gol yang dia lesakkan tapi
nalurinya mencetak gol. Hanya sedikit pemain yang lebih fokus membuat dampak dan berhasil
dibanding Rush, yang membuatnya berada di depan striker The Reds lainnya.
Melihat Rush berduet dengan King Kenny sangat menakutkan, dan itu mungkin masih akan
demikian jika keduanya bermain bareng saat ini.
(Sumber : Goal.com)
Michael Owen. Tapi siap yang bisa membantah kehebatan Ian Rush? Simak saja torehan golnya.
Pemain asal Wales itu total melesakkan 346 gol yang diciptakannya dalam 660 penampilan. Koleksi golnya itu menjadikannya pencetak gol terbanyak Liverpool sepanjang masa. Salah satu anggota generasi emas Liverpool di era 1980-an ini meraih lima trofi Divisi Satu, tiga Piala FA, lima Piala Liga,
lima Charity Shields dan dua trofi bergengsi Liga Champions.
Yang membuatnya beda dengan Fowler tak hanya dari jumlah gol yang dia lesakkan tapi
nalurinya mencetak gol. Hanya sedikit pemain yang lebih fokus membuat dampak dan berhasil
dibanding Rush, yang membuatnya berada di depan striker The Reds lainnya.
Melihat Rush berduet dengan King Kenny sangat menakutkan, dan itu mungkin masih akan
demikian jika keduanya bermain bareng saat ini.
(Sumber : Goal.com)